tag:blogger.com,1999:blog-882354598372086482024-02-07T00:03:12.568-08:00Methadone IndonesiaMethadone Indonesiahttp://www.blogger.com/profile/09561377639110626792noreply@blogger.comBlogger7125tag:blogger.com,1999:blog-88235459837208648.post-48321916545209057692008-06-10T07:10:00.000-07:002008-06-10T13:25:14.020-07:00<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisDbcoX3adZv4yYKRqjoe_WjVHscjXIFyRIepbJ5xaY-_vJKCjzuhfcbu7rMlntCRE6L6mX40ZSttfSX_HTZclGamPXddEuooEvj5ADqv-RvjpzYYXh6v0HFbjA68BzED9xTF1VBzNHa8/s1600-h/5434846-lg.jpg"><img style="cursor: pointer; width: 280px; height: 214px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisDbcoX3adZv4yYKRqjoe_WjVHscjXIFyRIepbJ5xaY-_vJKCjzuhfcbu7rMlntCRE6L6mX40ZSttfSX_HTZclGamPXddEuooEvj5ADqv-RvjpzYYXh6v0HFbjA68BzED9xTF1VBzNHa8/s320/5434846-lg.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5210263642380166466" border="0" /></a><br /><br /><div style="text-align: justify; color: rgb(192, 192, 192);">CINTA - <span style="border-bottom: 1px dashed rgb(0, 102, 204); cursor: pointer;" class="yshortcuts" id="lw_1213106975_0">PERSAHABATAN</span> - BUDI - PRINSIP SETIA<br /><br />Mana yang harus didahulukan, mana yang harus dimenangkan atau dibenarkan ?? Mana yang kita pilih ??? Semakin banyak orang yang terjebak dalam dilematis persoalan hidup yaitu antara Cinta, Persahabatan, <span style="border-bottom: 1px dashed rgb(0, 102, 204); cursor: pointer;" class="yshortcuts" id="lw_1213106975_1">Hutang</span> Budi dan Idealisme yang mereka percayai. Dimana setiap pilihan yang dipilih adalah kenyataan yang harus dihadapi dengan konsekwensi masing-masing pilihannya. Apakah kita yakin dengan pilihan yang kita pilih atau kita terjebak dan terkondisikan dengan situasi pilihan tersebut.<br /><br />Yang namanya cinta, pertemanan, budi pekerti dan prinsip hidup adalah suatu nilai hidup yang baik. Ada kalanya semuanya bisa dijalankan dengan seiring sejalan dan bergandengan, tetapi ada juga saatnya dimana kita hanya dihadapkan pada satu pilihan saja atau malahan nilai-nilai tersebut terjual dan hilang begitu saja tanpa makna. Ketika orang membicarakan konsep nilai- nilai percintaan maka akan terkuak suatu rasa memiliki didalamnya, begitu juga rasa memiliki<br />didalam nilai persahabatan, budi pekerti dan Idealisme bisa menjadi berlebihan dan berbalik menghajar nilai-nilai kebaikan yang tertanam sebelumnya. Keterkaitan yang membingungkan ini layaknya suatu pintu lingkaran setan yang menjebak telah dibuka. Siapapun yang masuk<br />seperti tak punya kuasa untuk keluar dari lingkaran tersebut.. menimbulkan banyak perasaan dilematis yang menyesatkan…tak tahu lagi mana kebenaran yang hakiki, karena semuanya sudah gelap, tak ada lagi kejujuran yang menyinari. Saat ini, dimana komunitas ini telah tumbuh<br />besar, semakin besar pulalah angin yang menerpanya…mulai tergoyahkan…mulai kehilangan arah, dimana akar rumput – akar rumput yang dahulu saling menguatkan dan memberi air kehidupan atas komunitas tercinta ini telah tercerai berai dan mulai saling mengoyak.<br /><br />Apakah tidak ada lagi akar jati yang membagi air nya disaat kemarau, sampai-sampai akar rumput harus saling berebut nafas..tidak kah terbersit di hati dan pemikiran mu untuk mulai menentukan pilihan –pilihan mu, menguatkan hatimu atas semua yang pernah kau percayai dan<br />kau junjung tinggi di hari yang silam? Apakah janji setia yang pernah kau ucapkan atas nama komunitas ini hanyalah sekedar janji bui atau janji penjara yang terlupakan begitu saja seiring dengan datangnya kompromi hidup yang ada didepan mata. Saat nya untuk menentukan sikap<br />prinsip kebenaran di dalam hatimu yang kan mengiringi jejak langkahmu di hari esok kelak. <span style="border-bottom: 1px dashed rgb(0, 102, 204); cursor: pointer;" class="yshortcuts" id="lw_1213106975_2">Jawaban</span> tulus hatimu jualah yang akan menentukan kemanakah kita akan melangkah ke depan… Ironi demi ironi kian hari kian tertuai disini. Banyaknya pengekangan – pengekangan atas dasar<br />cinta, persahabatan, budi dan idealisme makin lama makin teeerr-jadikan suatu senjata ampuh yang meluluh lantakan semua cita rasa kejujuran yang tertanam jauh di lubuk hati komunitas ini. Lama dan kian lama pula Teracuni dan terhimpit oleh ketidak berdayaan dan ketidak mampuan untuk menjadi diri sendiri.<br /><br />Mental budak yang selama ini mengekang nenek moyang ternyata benar-benar suatu urutan darah yang tidak salah. Mental jalanan dan mental mandiri yang selama ini dibangun, harus runtuh hanya dikarenakan sebuah nilai keagungan diri pribadi. Dasar kejujuran dan<br />kebenaran tidak lagi memasung setiap individu di komunitas ini…tidak lagi! Rasa itu telah membaur, menyatu menjadi suatu kehidupan yang sejati dalam setiap sendi – sendi komunitas ini. Kepalsuan, kebohongan, khianat dan ketidak jujuran lainnya seperti menjadi suatu<br />hal yang dihalalkan dalam komunitas. Bila saja…bila saja kejujuran hatimu menjadi setiap dasar gerakmu , menyatu dengan nafas dan ucapanmu dalam detak jantung komunitas ini, maka selamanya kita akan menang. Tak ada kepalsuan yang menodong hati nuranimu, tak ada<br />kebohongan dalam jabat tangan dan senyummu…bila tak ada khianat dalam setiap janjimu , maka semuanya akan kita menangkan. Cinta, persahabatan, budi dan idealis….semuanya kan menjadi milik kita, selamanya dalam dekapan hangat komunitas ini.<br /><br />Sumber by: (J) Respect</div>Methadone Indonesiahttp://www.blogger.com/profile/09561377639110626792noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-88235459837208648.post-44286141754825846672008-05-20T02:23:00.000-07:002008-06-10T13:17:48.080-07:00<div style="text-align: center;"><br /><span style="font-weight: bold; color: rgb(192, 192, 192);font-size:180%;" >All ABout Methadone</span><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiguJ3TmGZ785-h6oMuN1oaiX46EAlGFdQJz347wbVe7VDWu8gJeT9GyqLMg3t7v_wYVfydytfywJAMayLmYo4KlFJWYvV2Jn8Cte4s4zXPLfhoxYv-HsAJ4up18o4l_Mo5gTObuPkI2PA/s1600-h/121.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 260px; height: 207px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiguJ3TmGZ785-h6oMuN1oaiX46EAlGFdQJz347wbVe7VDWu8gJeT9GyqLMg3t7v_wYVfydytfywJAMayLmYo4KlFJWYvV2Jn8Cte4s4zXPLfhoxYv-HsAJ4up18o4l_Mo5gTObuPkI2PA/s320/121.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5202506121644380434" border="0" /></a><br /></div><span style="color: rgb(192, 192, 192);font-size:100%;" >Yang Perlu Anda Ketahui Tentang Methadone:</span> <p style="color: rgb(204, 204, 204); text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">Methadone (Dolophine, Amidone, Methadose, Physeptone, Heptadon dan masih banyak lagi nama persamaannya) adalah sejenis sintetik opioid yang secara medis digunakan sebagai analgesic (pereda nyeri), antitusif (pereda batuk) dan sebagai terapi rumatan pada pasien dengan ketergantungan opoid. Pertama kali dikembangkan di Jerman pada tahun 1937. Meskipun secara kimia berbeda dengan morphine atau heroin, methadone sama halnya dengan kedua zat tadi sehingga mempunyai mekanisme kerja yang sama pada reseptor opoid dan karenanya akan menghasilkan efek yang sama. Methadone juga digunakan sebagai zat dalam penanganan kasus-kasus nyeri kronis. Hal ini disebabkan karena durasi kerjanya yang lama dan harganya yang relative murah. Sekitar akhir tahun 2004, biaya yang dibutuhkan untuk menyediakan kebutuhan methadone dalam satu bulan untuk satu bulan adalah sekitar $20. Hal ini masih lebih murah jika dibandingkan dengan obat anti nyeri lainnya, misalnya Demerol (pethidine) yang membutuhkan sekitar $120, Palladone (Hydromorphone), MS-Contin (Morphine), Duragesic (Fentanyl), Opana (Oxymorphone) yang masing-masing membutuhkan sekitar $500 atau lebih.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(204, 204, 204); text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">Methadone mempunyai efek toleransi silang yang baik dengan golongan opioid lainnya seperti heroin atau morphine dan oleh karenanya methadone cukup bermanfaat jika digunakan sebagai agen rumatan ketergantungan opoid. Selain itu juga karena waktu paruh dan jangka kerjanya yang lama, akan membuat stabilisasi pasien lebih baik sehingga proses kecanduan terhadap opoid akan berkurang. Dengan demikian usaha-usaha pasien untuk mengkonsumsi substansi heroin, morfin atau obat sejenisnya melalui suntikan juga akan berkurang.<br />Sejarah</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(204, 204, 204); text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">Methadone pertama kali dikembangkan di Jerman pada akhir tahun 1930an untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan minimnya pasokan opium mentah selama perang berlangsung. Opium mentah ini penting digunakan sebagai bahan baku morfin yang pada saat itu digunakan untuk keperluan di medan perang. Secara medis telah dilakukan uji coba oleh para ahli militer Jerman selama masa 1939-1940. Namun pada saat itu didapatkan hasil bahwa methadone ini mempunyai efek toksik dan efek ketergantunagn yang terlampau besar. Tidak ideal jika digunakan oleh tentara yang terluka di medan perang.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(204, 204, 204); text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">Obat ini selanjutnya diberikan nama Dolophine yang berasal dari bahasa latin dolor yang artinya nyeri. Kebanyakan obat untuk mengatasi rasa nyeri akan menggunakan DOL misalnya dipidolor (piritramide) dan dolantin (pethidine). Istilah ini tidak hanya dipakai di Jerman saja, namun juga dipakai di seluruh Negara di dunia. Ada rumor yang menyebutkan bahwa penamaan Dolophine adalah untuk menghormati pemimpin jerman pada saat itu, Adolph Hitler, sehingga diambil dari nama depan Hitler.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(204, 204, 204); text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">Pada Bulan September 1942, Bockmuhl dan Ehrhart mempatenkan substansi ini yang kemudian mereka sebut sebagai Hoecsht 10820 atau polamidon yang pada saat itu strukturnya tidak ada hubungannya dengan morfin atau alkaloid opoid.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(204, 204, 204); text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">Methadone diperkenalkan pertama kali di AS pada tahun 1947 oleh Eli Lilly sebagai sebuah analgesic. Pada saat itu diberikan nama dagang Dolophine, yang sekarang penamaan ini dipakai oleh Roxane Laboratories. Semenjak saat itu, methadone dikenal sebagai substansi penanganan rumatan kecanduan narkotik. Pada awalnya methadone banyak beredar di jalanan dan ternyata terbukti mengurangi efek sakau pada par apecandu. Pada saat itu methadone juga sudah dipakai di banyak rumah sakit. Secara resmi methadone mulai diperkenalkan sebagai rumatan kecanduan opoid semenjak dipublikasikannya sebuah penelitian oleh Prof Vincent Dole dari Rockefeller University di New York. Bersama-sama dengan koleganya, Marie Nyswander dan Mary Jeanne Kreek, mereka mulai mengenalkan konsep bahwa kecanduan adalah sebuah penyakit yang bisa disembuhkan. Sampai saat ini, terapi rumatan methadone telah banyak diteliti secara sistematik dan mempunyai cerita sukses yang banyak dan paling bisa diterima secara politis jika dibandingkan dengan model lainnya dalam penanganan farmakologi pada kecanduan opoid.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(204, 204, 204); text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;"><br />Farmakologi</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(204, 204, 204); text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">Methadone bekerja dengen cara berikatan pada reseptor mu opoid, namun juga mempunyai ikatan kecil dengan reseptor NMDA ionotropic glumatamate. Methadone akan di metabolism oleh enzyme CYP3A4 dan CYP2D6 dengan variasi individual. Route utamanya adalah per oral. Efek sampingnya mulai dari hypoventilasi, kosntipasi dan miosis. Namun juga kadang terjadi toleransi, dependensi dan withdrawal (sakau). Gejala sakau ini bisa lebih berat dibandingkan golongan opioid lainnya dan bisa terjadi kapan saja pada dua minggu sampai dengan enam bulan pertama.<br />Mekanisme Kerja</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(204, 204, 204); text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">Methadone adalah agonis penuh tedahadp reseptor Mu Opioid. Methadone juga berikatan terhadap reseptor Glutamatergic NMDA (N-Methyl-D-Aspartate), yang mana akan bertindak sebagai reseptor antagonis terhadap glutamate.Glutamat adalah neurotransmitor pembangkit utama pada system saraf pusat. Reseptor NMDA ini empunyai peran yang sangat penting dalam menyampaikan pembangkitan jangka panjang dan pembentukan memori. Antagonis NMDA seperti dekstromethorpan, ketamin dan ibogaine saat ini sedang diteliti perannya dalam penurunan toleransi terhadap opoid dan kemungkinan untuk pengurangan toleransi stau withdrawal (sakau). Pola kerjanya adalah dengan merusak sirkuit memori. Peran methadone sebagai antagonis terhadap NMDA ini lah yang memungkinkan metadhone berkerja dalam menurunkan kemungkinan sakau dan toleransi obat. Peran ini juga penting dalam manajemen nyeri neuropathy.<br />Metabolisme</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(204, 204, 204); text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">Methadone akan di metaboisme secara lambat dan mempunyai solubilitas lemak yang tinggi. Hal ini akan membuat methadone mempunyai efek kerja yang lebih lama dibandingkan dengan goongan morphine lainnya. Methadone memunyai aktu paruh anatara 15 sampai 60 jam dengan rata-rata antara 22 jam. Namun metabolism ini juga bergantung pada variasi individual, tidak sama antara satu orang dengan orang lainnya. Variasi individual ini kemungkinan disebabkan oleh pengeluaran enzyme CYPA4 dan CYP2D6 yang berbeda juga pada masing-masing manusia. Waktu paruh yang lebih lama menyebabkan methadone mampu diberikan selang satu hari dalam terapi rumatan. Namun pada pasien yang mempunyai waktu paruh lebih singkat, kemungkinan akan memerlukan dua kalipemberian obat dalam waktu satu hari. Hal ini diperlukann untukmemberikan efek ikatan yang cukup pada reseptor Mu opoid sehingga akan mengurangi efek tleransi atau sakau. Jika digunakan sebagai agent analgesic, mungkin memerlukan pemberian yang berulang dalam satu hari. Hal ini karena efek analgesic nya tidak selama efek ikatan dengn Mu Reseptor tadi. Jika terjadi efek toksi pada pemberian methadone, dapat diberikan naloxone, yangaman akan bekerja secara cepat untuk mem blok reseptor Mu opoid.<br />Rute pemberian</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(204, 204, 204); text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">Rute pemberian yang paling sering digunakan adalah secara per oral dalam bentuk cairan. Methadone juga tersedia dalam bentuk pil sublingual (bawah lidah), namun bentuk methadone cairan merupakan bentuk paling umum yang paling banyak diproduksi oleh indistri farmasi. Bentuk cair ini juga memungkinkan pemberian dosis dengan lebih tepat jika dibandingkan dengan pil. Pemberian melalui perenteral (lewat suntikan misalnya) justru terbutkti tidak efektif, karena methadone akan terdapat dalam jumlah yang banyak dalam peredaran darah dan justru sebagaian besar akan masuk ke dalam jaringan lain terutama jaringan lemak dan akan bertendensi untukberikatan di sana dibandingkan berikatan dengan reseptor Mu.<br />Efek samping</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(204, 204, 204); text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">Efek samping yang dapat ditimbulkan antara lain :</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(204, 204, 204); text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">· Hypoventilasi (depresi pernafasan)</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(204, 204, 204); text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">· Konstipasi (penurunan kerja usus, sehingga akan menimbulkan sulit BAB)</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(204, 204, 204); text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">· Pupil yang miosis (pupil berkontriksi, sehingga penglihatan menjadi kurang jelas teruta pada tempat gelap)</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(204, 204, 204); text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">· Nausea (Mual)</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(204, 204, 204); text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">· Hipotensi</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(204, 204, 204); text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">· Halusinasi</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(204, 204, 204); text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">· Pusing</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(204, 204, 204); text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">· Muntah</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(204, 204, 204); text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">· Aritmia jantung (bunyi jaunting yang ireguler)</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(204, 204, 204); text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">· Anoreksi (penurunan nafsu makan)</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(204, 204, 204); text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">· Peningkatan berat badan</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(204, 204, 204); text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">· Nyeri perut</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(204, 204, 204); text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">· Xerostomia (mulut kering)</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(204, 204, 204); text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">· Perspiration (keringat berlebih)</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(204, 204, 204); text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">· Flushing (wajh memerah)</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(204, 204, 204); text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">· Kesulitan BAK</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(204, 204, 204); text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">· Pembengkakan pada tangan, dan kaki</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(204, 204, 204); text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">· Perubahan mood</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(204, 204, 204); text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">· Penglihatan kabur</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(204, 204, 204); text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">· Insomnia</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(204, 204, 204); text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">· Impotensi</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(204, 204, 204); text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">· Ruam kulit</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(204, 204, 204); text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">· Kejang</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(204, 204, 204); text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">Jika dikombinasikan dengan obat lain akan berpotensi menimbulkan kematian.<br />Angka Kematian</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(204, 204, 204); text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">Menurut penelitian yang dilakukan oleh National Centre for Health Statistic, terjadi peningkatan angka kematian karena methadone menjadi 3849 kasus jika dibandingkan 790 angka kematian pada tahun 1999. Sekitar 82% dari kematian tadi disebabkan karena penggunaan kombinasi dengan obat lain terutama golongan benzodiazepines.<br />Toleransi dan dependensi</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(204, 204, 204); text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">Sama halnya seperti pengobatan dengan golongan opioid lainnya, toleransi dan dependensi biasanya akan muncul seiring dengan pemberian dosis yang berulang. Toeransi yang disebabkan karena efek fiiolois akan berbeda pada tiap-tiap individu. Toleransi terhaap analgesia biasanya akanmuncul pada minggu-minggu pertama penggunaan. Sedangkan hypoventilasi, sedasi dan mual-mual akan terjadi dalam 5-7 hari pertama. Biasanya efek ini akan hilang seiring dengan berjalannya wwaktu dan akan dipercepat dengan banyak mengkonsumsi makanan berserat atau suplemen makanan berserat.<br />Withdrawal (Sakau)</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(204, 204, 204); text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">Gejala sakau karena methadone diantaranya :</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(204, 204, 204); text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">· Lakrimasi berlebih pada kelenjar airmata dan hidung</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(204, 204, 204); text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">· Bersin-bersin</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(204, 204, 204); text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">· Mual muntah</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(204, 204, 204); text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">· Demam</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(204, 204, 204); text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">· Kedinginan</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(204, 204, 204); text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">· Termor</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(204, 204, 204); text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">· Takikardi (peningkatan denyut jantung)</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(204, 204, 204); text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">· Nyeri dan sakit pada seluruh badan (terutama pada persendian)</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(204, 204, 204); text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">Gejala sakau ini mungkin akan lebih ringan dibandingkan dengan golongan morfin atau heroin lainnya pada dosis yang sama namun secara signifikan akan berlangsung lebih lama. Gejala putus obat atau sakau karena methadone bisa berlangsung selama beberapa minggu atau lebih (bandingkan dengan golongan opioid yang hanya 5-7 hari). Oleh karenanya akan sulit untukmelakukan detoksifikasi dengan methadone karena untuk memperoleh keadaan yang opiod free embutuhkan waktu yang lama dan biasanya akan menimbulkan masalah kesehatan baru bagi pasien progam rumatan. Seandainya pasien rumatan methadone ingin melakukan detoksifikasi maka dianjurkan untuk switch terapi ke buphrenorfin di mana buprenorphine mempunyai efek samping putus obat yang jauh lebih ringan. Secara umum, methadone adalah subtansi yang sangat ideal untuk rumatan tetapi tidak ideal untuk detoksifikasi.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(204, 204, 204); text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;"><br />Terapi Rumatan Methadone (MMT – Methadone Maintenance Therapy)</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(204, 204, 204); text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">MMT akan mengurangi atau menghilangkan penggunaan heroin, mengurangi angka kematian dan mengurangi angka kriminalitas yangberhubungan dengan pemakaian heroin. Dengan demikian pasien mempunyai kesempatan untuk meningkatkan kualitas hidupnya dan meningkatkan produktivitasnya secara social. Secara lebih jauh lagi MMT berpotensi untuk mengurangi paparan berbagai macam infeksi yang disebabkan karena pemakaian jarum suntik bergantian. Prinsip utama rumatan methadone adalah untuk meniadakan keadaan sakau (putus obat), meminimalkan gejala-gejala putus obat dan menghilangkan efek euphoria yang disebabkan heroin. Secara medis, rumatan methadone terbukti aman dan bahkan bisa dinidikasikan juga pada pecandu perempuan yang sedang hamil.<br />Efek</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(204, 204, 204); text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">MMT secara signifikan mengurangi laju penularan infeksi HIV. Pada dosis pemberian yang sesuai methadone akan mengurangi keinginan untuk menggunakan heroin. Secara lebh jauh lagi, dosis yangl= lebih tinggi (biasanya di atas 120 mg) akan membuat toloransi silang dan mampu mem blok efek euphoria opoid lain misalnya heroin. Hal ini akan menurunkan motivasi untuk kembali mengggunakan heroin.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(204, 204, 204); text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">Methadone mampu membukakan pilihan baru kepada pasien dari perilaku kecanduan menjadi perilaku mencari layanan kesehatan seperti keinginan untuk mendapatkan layanan psikologis, psikiatri dan perilaku mencari pengobatan terhadap infeksi apapun yang didapatkan (misalnya HIV dan hepatitis). Yang lebih penting lagi, methadone mampu meningkatkan produktivitas pecandu secara social sehingga berbagai masalah social yang timbul dapat diminimalisir atau bahkan dapat dihilangkan (seperti masalah pendidikan dan pekerjaan). Para pecandu yang mengikuti rumatan methadone dapat kembali menjalani kehidupan yang normal, meningkatkan kemampuan diri sendiri dan lebih jauh lagi mampu menolong teman sebaya dalam mengatasi masalah ketergantungan. Terapi rumatan berbasis methadone secara signifikan lebih efektif dan lebih hemat biaya jika dibandingkan dengan perawatan kecanduan tanpa pengobatan (no drug treatment).<br />Dosis</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(204, 204, 204); text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">Sebagian besar pasien membutihkan dosis antara 80-120 mg untukmencapai kadar terapi yang dibutuhkan. Ini diperlukan sampai kurun waktu yang belum bisa dibuktikan. Hal inidikarenakan methadone bukanlah obat penyembuh. Methadone adalah obat untuk maintenance (rumatan). Yang perlu diingat adalah bahwa methadone tersebut “corrective not curative”. Dosis yang kurang kemungkinan tidak akan mampu menutup kebutuhan untuk mengkonsumsi heroin, sehingga dikhawatirkan masih aka nada keinginan untuk menggunakan heroin atau opiod lainnya.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(204, 204, 204); text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">Biasanya klinik rumatan akan memulai dengan dosis yang kecil untuk kemudian dosis ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan pasien. Setelah semua efek samping bisa kita amati dan dipastikan tidak ada, dosis bisa mulai dinaikkan secara perlahan.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(204, 204, 204); text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">Contohnya, klinik biasanya akan mulai dosis 30 mg dan akan meningkatkan dosis dengan 5 mg perhari sampai pasien merasa bahwa dia cukup nyaman dengan dosisnya saat itu. Seandainya pasien merasa nyaman dengan dosis 80 mg, maka peningkatan dosis dihentikan dan untuk selanjutnya dosis dipertahankan 80mg. Namun observasi tetap harus dilakukan, karena kemungkinan masih akan muncul toleransi obat, sehingga mungkin dosis perlu dinaikkan lagi. Toleransi disini diartikan dengan respon alamiah tubuh ketika memerlukan dosis yang lebih tinggi.</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(204, 204, 204); text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;"><br />Durasi</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(204, 204, 204); text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">Meskipun sampai saat ini banyak perdebatan mengenai jadwal pemberian dan durasi yang diperlukan, penatalaksanaan terapi rumatan methadone di masih digunakan sebagai terapi jangka panjang sampai waktu yang tidak ditentukan, selama pasien masih memerlukan. Banyak faktor yang menentukan dosis pemberian. Secara umum, bisa dikatakan bahwa terapi rumatan adalah terapi berdasarkan gejala dan bukan terapi untuk penyembuhan. Jika dibandingkan dengan narkotik lainnya (morfin, hidrocodone, heroin), penggunaan methadone terbukti lebih aman (jika digunakan sesuai dengan arahan klinis) dan tidak menyebabkan kerusakan pada organ vital tubuh manusia (otak, hati, paru atau ginjal), meskipun telah dikonsumsi selama lebih dari 30 tahun.<br />Kunjungan Klinik</span></p><div style="text-align: justify;"> </div><p style="color: rgb(204, 204, 204); text-align: justify;" class="MsoNormal"><span style="font-size:100%;">Methadone secara tradisional boleh disediakan bagi siapa saja yang mengalami ketergantungan opium di bawah pengawasan klinik methadone, biasanya dihubungkan dengan bagian pasien rawat jalan di rumah sakit, Walaupun berbeda-beda di tiap negara, sebagai contoh di australia, terapi rumatan methadone (MMT) disediakan secara gratis oleh subsidi dari pemerintah.</span></p><div style="text-align: justify;"> <span style="color: rgb(204, 204, 204);font-size:100%;" >Di banyak negara-negara barat, dibutuhkan kesabaran untuk mengunjungi klinik secara harian sehingga mereka dapat dilakukan pengamatan mengenai dosis dan efek samping oleh perawat, Tetapi perawat mungkin akan mengizinkan pasien meninggalkan klinik dengan menyediakan " dosis rumah" setelah beberapa bulan kunjungan klinik. Beberapa cara MMTdi beberapa negara justru membuat penghalang ke perluasan akses pada layanan terapi. Sebagai contoh, di australia, orang bisa diberikan resep oleh apotek di depan pelanggan lain. Hal ini dapat menghalangi kesudian masyarakat pada akses dikarenakan ketiadaan kerahasiaan. Dalam beberapa negara atau wilayah, hukum menetapkan syarat klinik MMT boleh menyediakan methadone untuk dibawa pulang oleh pasien paling banyak untuk persediaan satu minggu, (dua minggu di amerika serikat) kecuali pada keadaan tertentu pasien tidak mampu mendatangi klinik dikarenakan ada gangguan kesehatan atau lokasinya yang jauh, namun kondisi ini juga hanya bisa didapatkan setelah beberapa tahun klinik berjalan dengan hasil yang optimal.</span><br /><br /><span style="color: rgb(204, 204, 204);font-size:100%;" >Sumber by: Dr. Bagus</span></div>Methadone Indonesiahttp://www.blogger.com/profile/09561377639110626792noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-88235459837208648.post-26581755692573792382008-05-19T23:14:00.000-07:002008-06-10T13:18:16.889-07:00Satelit Methadone di Indonesia.<div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4WRB4teNXEyLxqzk8h0pgj2H5AgZ8BBkp3ze_2gX7sxoMlnjwRgUuTAg18aqEgh03v4gh820Slmiba48F8DmuDhdQpAFPPKhHgVt35MTud7e5J4cqCcQ9KBMFmHvxrGhgVl3EWuSERiU/s1600-h/3.JPG"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4WRB4teNXEyLxqzk8h0pgj2H5AgZ8BBkp3ze_2gX7sxoMlnjwRgUuTAg18aqEgh03v4gh820Slmiba48F8DmuDhdQpAFPPKhHgVt35MTud7e5J4cqCcQ9KBMFmHvxrGhgVl3EWuSERiU/s320/3.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5202514840427991362" border="0" /></a><span style="color: rgb(204, 255, 204);"><span style="color: rgb(192, 192, 192);font-size:100%;" >Teman-teman Methadoner Indonesia, saya share informasi 26 titik</span></span><br /><span style="color: rgb(204, 255, 204);"><span style="color: rgb(192, 192, 192);font-size:100%;" >layanan PTRM di 9 propinsi yang ada di Indonesia.</span></span><br /><br /><span style="color: rgb(204, 255, 204);"><span style="color: rgb(192, 192, 192);font-size:100%;" >I. DKI Jakarta:</span></span><br /><span style="color: rgb(204, 255, 204);"><span style="color: rgb(192, 192, 192);font-size:100%;" >1. RSKO Jakarta, cibubur 2. RSUP Fatmawati 3. PKM Kec.Tanjung Priok</span></span><br /><span style="color: rgb(204, 255, 204);"><span style="color: rgb(192, 192, 192);font-size:100%;" >4.PKM Kec.Gambir 5. PKM Kec.Jatinegara 6. PKM Kec.Tambora</span></span><br /><span style="color: rgb(204, 255, 204);"><span style="color: rgb(192, 192, 192);font-size:100%;" >7. PKM Kec.Tebet 8. PKM Kec.Cengkareng 9. PKM Kec.Kemayoran</span></span><br /><span style="color: rgb(204, 255, 204);"><span style="color: rgb(192, 192, 192);font-size:100%;" >10. PKM Kec.Koja 11. Lapas Narkotika Cipinang 12. Rutan Pondok Bambu</span></span><br /><br /><span style="color: rgb(204, 255, 204);"><span style="color: rgb(192, 192, 192);font-size:100%;" >II. Jawa Barat :</span></span><br /><span style="color: rgb(204, 255, 204);"><span style="color: rgb(192, 192, 192);font-size:100%;" >13. RSUP Dr.Hasan Sadikin, Bandung 14. RSUD Tasikmalaya</span></span><br /><span style="color: rgb(204, 255, 204);"><span style="color: rgb(192, 192, 192);font-size:100%;" >15. Lapas Narkotika Banceuy, Bandung</span></span><br /><br /><span style="color: rgb(204, 255, 204);"><span style="color: rgb(192, 192, 192);font-size:100%;" >III. DI.Yogyakarta:</span></span><br /><span style="color: rgb(204, 255, 204);"><span style="color: rgb(192, 192, 192);font-size:100%;" >16. RSUP Dr.Sardjito, Yogyakarta</span></span><br /><br /><span style="color: rgb(204, 255, 204);"><span style="color: rgb(192, 192, 192);font-size:100%;" >IV. Jawa Tengah:</span></span><br /><span style="color: rgb(204, 255, 204);"><span style="color: rgb(192, 192, 192);font-size:100%;" >17. RSUP Dr.Kariadi, semarang</span></span><br /><br /><span style="color: rgb(204, 255, 204);"><span style="color: rgb(192, 192, 192);font-size:100%;" >V. Jawa Timur:</span></span><br /><span style="color: rgb(204, 255, 204);"><span style="color: rgb(192, 192, 192);font-size:100%;" >18. RSUD Dr.Soetomo, surabaya</span></span><br /><br /><span style="color: rgb(204, 255, 204);"><span style="color: rgb(192, 192, 192);font-size:100%;" >VI. Sumatera Utara:</span></span><br /><span style="color: rgb(204, 255, 204);"><span style="color: rgb(192, 192, 192);font-size:100%;" >19. RSUP H.Adam Malik, Medan</span></span><br /><br /><span style="color: rgb(204, 255, 204);"><span style="color: rgb(192, 192, 192);font-size:100%;" >VII. Bali:</span></span><br /><span style="color: rgb(204, 255, 204);"><span style="color: rgb(192, 192, 192);font-size:100%;" >20. RSUP Sanglah, Denpasar</span></span><br /><span style="color: rgb(204, 255, 204);"><span style="color: rgb(192, 192, 192);font-size:100%;" >21. PKM Kuta I, Bali</span></span><br /><span style="color: rgb(204, 255, 204);"><span style="color: rgb(192, 192, 192);font-size:100%;" >22. Lapas Kelas IIA Kerobokan, Denpasar</span></span><br /><br /><span style="color: rgb(204, 255, 204);"><span style="color: rgb(192, 192, 192);font-size:100%;" >VIII.Sulawesi Selatan:</span></span><br /><span style="color: rgb(204, 255, 204);"><span style="color: rgb(192, 192, 192);font-size:100%;" >23. RSUP Dr.Wahidin S, Makasar 24. PKM Kasikasi, Makasar 25. PKM Jumpandang Baru, Makasar</span></span><br /><br /><span style="color: rgb(204, 255, 204);"><span style="color: rgb(192, 192, 192);font-size:100%;" >IX. Kalimantan Barat:</span></span><br /><span style="color: rgb(204, 255, 204);"><span style="color: rgb(192, 192, 192);font-size:100%;" >26. RSUD Soedarso, Pontianak</span></span><br /><br /><span style="color: rgb(204, 255, 204);"><span style="color: rgb(192, 192, 192);font-size:100%;" >Informasi ini semoga dapat menjadi refrensi bagi teman-teman Methadone</span></span><br /><span style="color: rgb(204, 255, 204);"><span style="color: rgb(192, 192, 192);font-size:100%;" >di Indonesia dan membuka jaringan secara luas.</span></span><br /><br /><span style="color: rgb(204, 255, 204);"><span style="color: rgb(255, 255, 255);"><span style="color: rgb(192, 192, 192);font-size:100%;" >Sumber by: Hady Irawan</span></span></span><br /></div>Methadone Indonesiahttp://www.blogger.com/profile/09561377639110626792noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-88235459837208648.post-55091157431809780962008-05-19T23:12:00.000-07:002008-06-10T14:20:49.595-07:00PENGGELEDAHAN APARAT KEPOLISIAN DI KLINIK METHADONE<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicKpZfMCK97eNDLkE6Liu2R2y-jHrXJKwGRcIhA2wtezTs7wCBqu2HOGn47hKg1kcuGaC6ZAm8bqHjzW81CsxFzdnAv_qw3s7HId5Ab60m_Si2TalouapQl9eEJXifYGKNRZJ-RoGugJg/s1600-h/CRIM0046.JPG"><img style="cursor: pointer; width: 286px; height: 240px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEicKpZfMCK97eNDLkE6Liu2R2y-jHrXJKwGRcIhA2wtezTs7wCBqu2HOGn47hKg1kcuGaC6ZAm8bqHjzW81CsxFzdnAv_qw3s7HId5Ab60m_Si2TalouapQl9eEJXifYGKNRZJ-RoGugJg/s320/CRIM0046.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5210364480235116258" border="0" /></a><br /><div style="text-align: justify;"><span style="color: rgb(192, 192, 192);font-size:100%;" ><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Hey ho lets go..!</span> <span style="color: rgb(192, 192, 192);">Selain layanan jarum suntik steril, pada Lampiran Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 567/Menkes/SK/VIII/2006 Tanggal : 2 Agustus 2006</span> <span style="color: rgb(192, 192, 192);">PEDOMAN PELAKSANAAN PENGURANGAN DAMPAK BURUK NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA DAN ZAT ADIKTIF (NAPZA)</span> <span style="color: rgb(192, 192, 192);">pada anak sub bab I tentang</span> <span style="color: rgb(192, 192, 192);">Dasar Kebijakan Buku Pedoman Pelaksanaan Pengurangan Dampak Buruk Napza berlandaskan pada: UU No. 23 Tahun 1992 tentang KesehatanUU No. 5 Tahun 1997 tentang PsikotropikaUU No. 22 Tahun 1997 tentang NarkotikaUU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi ManusiaKeppres No. 36 Tahun 1994 tentang Komisi Penanggulangan AIDSStrategi Nasional Penanggulangan AIDS 2003-2007Keputusan Bersama Menko Kesra selaku ketua KPA (NOMOR 20/KEP/MENKO/KESRAlXII/2003) dan Kapolri selaku ketua BNN (NOMOR B/01/XII/2003/BNN) tentang Pembentukan tim nasional upaya terpadu pencegahan penularan HIV/AIDS dan pemberantasan penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat/bahan adiktif dengan cara suntikKesepakatan Bersama antara KPA (No. 21 KEP/MENKO/KESRAlXII/2003) dan BNN (No. B/O4/XII/2003/BNN) tentang upaya terpadu pencegahan penularan HIV/AIDS dan pemberantasan penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat/bahan adiktif dengan cara suntikSidang Kabinet Sesi khusus HIV/AIDS tahun 2002Komitmen Sentani dalam memerangi HIV/AIDS di Indonesia, 2004Rencana Strategis Departemen Kesehatan RI, 2003-2007Position paper BNN tentang penanggulangan HIV/AIDS dan Narkoba,Tahun 2004 dan pada anak sub bab III tentang</span> <span style="color: rgb(192, 192, 192);">H. Program Layanan Terapi Ketergantungan Napza</span> <span style="color: rgb(192, 192, 192);">Bentuk-bentuk terapi ketergantungan napza antara lain adalah:</span> <span style="color: rgb(192, 192, 192);">( salah satunya )</span> <span style="color: rgb(192, 192, 192);"># Terapi Substitusi (Substitution Therapy)</span> <span style="color: rgb(192, 192, 192);">Terapi substitusi terutama ditujukan kepada pasien ketergantungan opioida. Sasaran terapi; mengurangi perilaku kriminal, mencegah penularan HIV/AIDS, mempertahankan hidup yang produktif dan menghentikan kebiasaan penggunaan rutin Napza, khususnya opioida. Substitusi yang digunakan dapat bersifat agonis (methadone), agonis partial (buphrenorphine) atau antagonis (naltrexone). Methadone Maintance Therapy (MMT), sering disebut Terapi Rumatan Metadone (TRM) yang paling umum dijalankan. Pasien yang mengikuti terapi substitusi tidak memerlukan hospitalisasi (rawat residensi) jangka panjang. Terapi ini akan berjalan dengan sangat efektif bila disertai dengan konsultasi dan intervensi perilaku.</span> <span style="color: rgb(192, 192, 192);">Penjelasan lebih lanjut tentang terapi ini akan diuraikan pada bagian lain buku ini.</span> <span style="color: rgb(192, 192, 192);">Prosedur tatalaksana program ini mengacu pada buku petunjuk protokol Program Rumatan Metadon di Indonesia yang disusun pada tahun 2002 dengan difasilitasi oleh WHO dan Departemen Kesehatan.</span> <span style="color: rgb(192, 192, 192);">Ini sudah sangat jelas dan sangat berdasar sekali apa yang teman-teman lakukan adalah legal dan berdasar hukum, mari kita bersama-sama menyikapi dan bergerak mengadvokasi kasus-kasus diskriminasi yang semena-mena terhadap pengguna napza dan teman-teman yang sedang menjalankan terapi substitusi.</span> <span style="color: rgb(192, 192, 192);">tetapi..</span> <span style="color: rgb(192, 192, 192);">Kalau boleh kita berbesar hati mengakui permasalahan-permasalahan sering juga terjadi di karenakan teman-teman methadoners yang membawa aura tidak baik di lingkungan PTRM, masing mengemix methadone dengan mabokan lainnya seperti obat-obatan terlarang dan minuman keras yang akhirnya dapat mempengaruhi kepatuhan dan berdampak kurang baik untuk teman-teman yang berniat mengikuti program terapi methadone dengan serius.</span> <span style="color: rgb(192, 192, 192);">Selain komunikasi, informasi, edukasi adalah salah satu pendekatan pendidikan untuk teman-teman yang masih bergelut dalam adiksi putauw dan methadoners guna meningkatkan pengetahuan HAM untuk beradvokasi untuk melawan stigma, diskrimasi dan penindasan lainnya.</span> <span style="color: rgb(192, 192, 192);">NB: attachment di files methadone indonesia tentang keputusan menteri kesehatan.</span></span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);font-size:100%;" >Sumber<span style="color: rgb(192, 192, 192);"> by: (J) Respect</span></span><br /></div>Methadone Indonesiahttp://www.blogger.com/profile/09561377639110626792noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-88235459837208648.post-23465342279704161162008-05-19T23:11:00.001-07:002008-06-10T13:51:21.836-07:00PENGERTIAN TENTANG NARKOBA<div style="text-align: justify;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkGWzwddka6VDPt15WsFUUc2yTpvLYtdq57Dwol0YSS0ggAyp-dTt7uXUY5MFir6CUguxo5jLixSrz0vT5V_UA6nEoY-4Mvxk-MTMLMeYs3KcKCF7Cr-Jm2K8oUcIgRUFkBqIRILqgycU/s1600-h/ist2_4493433_yellow_signs_drugs.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 297px; height: 247px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkGWzwddka6VDPt15WsFUUc2yTpvLYtdq57Dwol0YSS0ggAyp-dTt7uXUY5MFir6CUguxo5jLixSrz0vT5V_UA6nEoY-4Mvxk-MTMLMeYs3KcKCF7Cr-Jm2K8oUcIgRUFkBqIRILqgycU/s320/ist2_4493433_yellow_signs_drugs.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5202565018530910546" border="0" /></a></div><div style="text-align: justify;"></div><br /><div style="text-align: justify;"><span style="color: rgb(192, 192, 192);">NARKOTIKA</span><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">(Menurut UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA</span><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">NOMOR 22 TAHUN 1997, TENTANG NARKOTIKA)</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongan-golongan sebagaimana terlampir dalam</span><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">undang-undang ini atau yang kemudian ditetapkan dengan Keputusan Menteri Kesehatan.</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Produksi adalah kegiatan atau proses menyiapkan, mengolah, membuat, menghasilkan, mengemas dan / atau mengubah bentuk narkotik termasuk mengekstraksi, mengkonversi atau merakit narkotia untuk memproduksi obat.</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Impor adalah kegiatan memasukkan narkotika ke dalam Daerah Pabean.</span><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan narkotika dari Daerah Pabean.</span><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Peredaran gelap narkotika adalah setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara tanpa hak dan melawan hukum yang ditetapkan sebagai tindak pidana narkotika.</span><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Surat persetujuan Impor adalah surat persetujuan Menteri Kesehatan untuk mengimpor narkotika.</span><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Surat persetujuan Ekspor adalah surat persetujuan Menteri Kesehatan untuk mengimpor narkotika.</span><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Pengangkutan adalah setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan memindahkan narkotika dari satu tempat ketempat lain, dengan cara moda atau sarana angkutan apapun.</span><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Pedagang besar farmasi adalah perusahan berbentuk badan hukum yang memiliki izin dari Menteri Kesehatan untuk melakukan kegiatan penyaluran sediaan farmasi termasuk narkotika dan alat kesehatan.</span><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Pabrik obat adalah perusahan berbentuk badan hukum yang memiliki izin dari Menteri Kesehatan untuk melakukan kegiatan produksi serta penyaluran obat dan bahan obat termasuk narkotika.</span><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Transito narkotika adalah pengangkutan narkotika dari suatu negara ke negara lain dengan melalui dan singgah di Wilayah Negara Republik Indonesia yang terdapat Kantor Pabean dengan atau berganti sarana angkutan.</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Pecandu adalah orang yang menggunakan / menyalahgunakan narkotika dan dalam keadaan ketergantungan pada narkotika baik secara fisik maupun psikis.</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Ketergantungan narkotika adalah gejala dorongan untuk menggunakan narkotika secara terus menerus, toleransi dan gejala putus narkotika apabila penggunaan dihentikan.</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Penyalahgunaan adalah orang yang menggunakan narkotika tanpa sepengetahuan dan pengawasan dokter.</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Rehabilitasi medis adalah suatu proses kegiatan pemulihan secara terpadu untuk membebaskan pecandu dari ketergantungan narkotika.</span><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Rehabilitasi sosial adalah suatu proses kegiatan pemulihan secara terpadu baik fisik, mental maupun sosial agar bekas pecandu narkotika dapat kembali melaksanakan fungsi sosial dalam kehidupan masyarakat.</span><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Permufakatan jahat adalah perbuatan dua orang atau lebih dengan maksud bersepakat untuk melakukan tindak pidana narkotika.</span><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Penyadapan adalah kegiatan atau serangkaian kegiatan penyelidikan dan / atau penyidikan yang dilakukan dilakukan Oleh Penyidik Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia dengan cara melakukan penyadapan pembicaraan melalui telepon dan atau alat komunikasi elektronika lainnya.</span><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Korporasi adalah kumpulan teroganisasi dari orang dan / atau kekayaan baik merupakan badan hukum maupun bukan.</span><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Narkoba merupakan singkatan dari apa?</span><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Narkotika dan Obat-obatan, ada istilah yang lain yaitu NAPZa, merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif.</span><br /><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Apa yang dimaksud dengan Narkotika?</span><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Narkotika berasal dari bahasa Ingggris "narcotics" yang artinya OBAT BIUS.</span><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Narkotika adalah bahan yang berasal dari 3 jenis tanaman Papaper</span><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Somniferum (Candu), Erythroxyion coca (kokain) dan cannabis sativa</span><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">(ganja) baik murni maupun bentuk campuran.</span><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Cara kerjanya mempengaruhi susunan syaraf yang dapat membuat kita</span><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">tidak merasakan apa-apa, bahkan bila bagian tubuh kita disakiti sekalipun.</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Narkotika (obat bius) juga:</span><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Semua bahan obat yang mempunyai efek kerja yang bersifat membiuskan/menurunkan kesadaran (depressant), merangsang meningkatkan prestasi (stimulant) menghayalkan (halusinogen) dan ketergantungan (dependece).</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Yang termasuk kedalam kelompok Narkotika:</span><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Obat-obatan yang termasuk Narkotika: Ganja, Heroin (melalui suntik), Putaw (heroin/morfin), Kokain, dan Opium.</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Apa yang dimaksud dengan Psikotropika?</span><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Psikotropika adalah bahan lain yang tidak mengandung narkotika, merupakan zat buatan atau hasil rekayasa yang dibuat dengan mengatur struktur kimia.</span><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Mempengaruhi atau mengubah keadaan mental dan tingkah laku pemakainya.</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Yang termasuk ke dalam Psikotropika ialah: Ekstacy, Demerol, Speed, Angel Dust, Sabu-sabu, BK, Megadon, dan Nipam.</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Apa yang dimaksud dengan Zat Adiktif?</span><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Zat adiktif adalah zat-zat yang bikin ketagihan.</span><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Dan yang termasuk ke dalam Zat Adiktif?</span><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Alkohol, Nikotin, de es be...</span><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Jenis Narkotika:</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">OPIOID (OPIAD)</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Opioid atau opiat berasal dari kata opium, jus dari bunga opium, Papaver somniverum, yang mengandung kira-kira 20 alkaloid opium, termasuk morfin. Nama Opioid juga digunakan untuk opiat, yaitu suatu preparat atau derivat dari opium dan narkotik sintetik yang kerjanya</span><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">menyerupai opiat tetapi tidak didapatkan dari opium.</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Opiat alami lain atau opiat yang disintesis dari opiat alami adalah heroin (diacethylmorphine), kodein (3-methoxymorphine), dan hydromorphone (dilaudid).</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">• Candu</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Getah tanaman Papaver Somniferum didapat dengan menyadap (menggores) buah yang hendak masak. Getah yang keluar berwarna putih dan dinamai "Lates". Getah ini dibiarkan mengering pada permukaan buah sehingga berwarna coklat kehitaman dan sesudah diolah akan menjadi suatu adonan yang menyerupai aspal lunak. Inilah yang dinamakan candu mentah atau</span><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">candu kasar. Candu kasar mengandung bermacam-macam zat-zat aktif yang sering disalahgunakan. Candu masak warnanya coklat tua atau coklat kehitaman. Diperjual belikan dalam kemasan kotak kaleng dengan berbagai macam cap, antara lain ular, tengkorak,burung elang, bola dunia, cap 999, cap anjing, de es be. Pemakaiannya dengan cara dihisap.</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Morfin:</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Morfin adalah hasil olahan dari opium/candu mentah. Morfin merupaakan alkaloida utama dari opium (C17H19NO3) . Morfin rasanya pahit, berbentuk tepung halus berwarna putih atau dalam bentuk cairan berwarna. Pemakaiannya dengan cara dihisap dan disuntikkan.</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">• Heroin (putaw)</span><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Heroin adalah obat bius yang sangat mudah membuat seseorang kecanduan karna efeknya sangat kuat. Obat ini bisa di temukan dalam bentuk pil, bubuk, dan juga dalam cairan. Seseorang yang sudah ketergantungan heroin bisa di sebut juga "chasing the dragon"</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Heroin memberikan efek yang sangat cepat terhadap si Pengguna, dan itu bisa secara fisik maupun mental. Dan jika orang itu berhenti mengkonsumsi obat bius itu, dia akan mengalami rasa sakit yang berkesinambungan.</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Heroin mempunyai kekuatan yang dua kali lebih kuat dari morfin dan merupakan jenis opiat yang paling sering disalahgunakan orang di Indonesia pada akhir - akhir ini .</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Heroin disebut juga dengan nama : putaw, putih, bedak, PT, etep, siputih, dll</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">• Codein</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Codein termasuk garam/turunan dari opium/candu. Efek codein lebih lemah daripada heroin, dan potensinya untuk menimbulkan ketergantungaan rendah. Biasanya dijual dalam bentuk pil atau cairan jernih. Cara pemakaiannya ditelan dan disuntikkan.</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Methadone:</span><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Saat ini Methadone banyak digunakan orang dalam pengobatan ketergantungan opioid. Antagonis opioid telah dibuat untuk mengobati overdosis opioid dan ketergantungan opioid. Kelas obat tersebut adalah nalaxone (Narcan), naltrxone (Trexan), nalorphine, levalorphane, dan apomorphine. Sejumlah senyawa dengan aktivitas campuran agonis dan antagonis telah disintesis, dan senyawa tersebut adalah pentazocine, butorphanol (Stadol), dan buprenorphine (Buprenex). Beberapa penelitian telah menemukan bahwa buprenorphine adalah suatu pengobatan yang efektif untuk ketergantungan opioid.</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">KOKAIN</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Kokain adalah zat yang adiktif yang sering disalahgunakan dan merupakan zat yang sangat berbahaya. Kokain merupakan alkaloid yang didapatkan dari tanaman belukar Erythroxylon coca, yang berasal dari Amerika Selatan, dimana daun dari tanaman belukar ini biasanya</span><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">dikunyah-kunyah oleh penduduk setempat untuk mendapatkan efek stimulan.</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Saat ini Kokain masih digunakan sebagai anestetik lokal, khususnya untuk pembedahan mata, hidung dan tenggorokan, karena efek vasokonstriksifnya juga membantu. Kokain diklasifikasikan sebagai suatu narkotik, bersama dengan morfin dan heroin karena efek adiktif</span><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">dan efek merugikannya telah dikenali.</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Nama lain dari kokain adalah snow, coke, girl, lady dan crack ( kokain dalam bentuk yang paling murni dan bebas basa untuk mendapatkan efek yang lebih kuat).</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Ganja</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Canabis Sativa alias Ganja dapat dikategorikan sebagai depresan (obat yang mengurangi kegiatan sistem saraf) dan "halusinogen" (menimbulkan halusinasi). Ganja terbuat dari daun tanaman kanabis. THC (Delta 9 tetrahydrocannibinol) adalah salah satu dari 400 bahan kimia yang ditemukan di dalam ganja. THC-lah yang menyebabkan pengaruh yang mengubah suasana hati dan mempengaruhi cara orang tersebut melihat dan mendengar hal-hal disekitarnya. Kadar THC yang terdapat pada ganja yang beredar, semakin hari semakin meningkat</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Ganja dianggap narkoba yang aman dibandingkan dengan putaw atau shabu. Kenyataannya sebagian besar pecandu narkoba memulai dengan mencoba ganja. Jika menggunakan ganja, maka pikiran akan menjadi lamban dan akan nampak bodoh dan membosankan.</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Ganja dapat mempengaruhi konsentrasi dan ingatanmu. Dan seringkali, para pengguna ganja akan mencari obat-obatan yang lebih keras dan lebih mematikan. Ganja dianggap sebagai 'gerbang narkoba' karena seseorang yang memakai ganja memiliki resiko yang lebih besar untuk</span><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">memakai zat-zat adiktif yang lebih keras. Berdasarkan hasil survey, sekitar 98% pemakai heroin bermula dari memakai ganja.</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Ganja dikenal juga dengan nama : marijuana, grass, pot, weed, tea, Mary Janehemp, chasra, bhang, dagga, dinsemilla, ganja, cimenk, Gele', bakong, gendol, daun, setun dan sebagainya...</span><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Hampir masing-masing daerah ataupun komunitas mempunyai nama-nama tersendiri.</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">JENIS-JENIS PSIKOTROPIKA</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Ecstasy</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Ekstasi adalah salah satu obat bius yang di buat secara ilegal di sebuah laboratorium dalam bentuk tablet atau kapsul. Ekstasi dapat membuat tubuh si pemakai memiliki energi yang lebih dan juga bisa mengalami dehidrasi yang tinggi. Sehingga akibatnya dapat membuat tubuh kita untuk terus bergerak. Beberapa orang yang mengkonsumsi ekstasi di temukan meninggal karena terlalu banyak minum air dikarenakan rasa haus yang amat sangat.</span><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Tergolong jenis zat psikotropika, dan biasanya diproduksi secara illegal di laboratorium dan dibuat dalam bentuk tablet dan kapsul.</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Ekstasi akan mendorong tubuh untuk melakukan aktivitas yang melampaui batas maksimum dari kekuatan tubuh itu sendiri. Kekeringan cairan tubuh dapat terjadi sebagai akibat dari pengerahan tenaga yang tinggi dan lama.</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Ekstasi dikenal dengan sebutan inex, I, kancing, de el el.</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Shabu-shabu</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Nama aslinya methamphetamine. Berbentuk kristal seperti gula atau bumbu penyedap masakan. Jenisnya antara lain yaitu gold river, coconut dan kristal. Sekarang ada yang berbentuk tablet.</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Obat ini dapat di temukan dalam bentuk kristal dan obat ini tidak mempunyai warna maupaun bau, maka ia di sebut dengan kata lain yaitu Ice. Obat ini juga mempunyai pengaruh yang kuat terhadap syaraf. Si pemakai shabu-shabu akan selalu bergantung pada obat bius itu dan</span><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">akan terus berlangsung lama, bahkan bisa mengalami sakit jantung atau bahkan kematian.</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Shabu-shabu juga di kenal dengan julukan lain seperti : Glass, Quartz,</span><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Hirropon, Ice Cream.</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Dikonsumsi dengan cara membakarnya di atas aluminium foil sehingga mengalir dari ujung satu ke arah ujung yang lain. Kemudian asap yang ditimbulkannya dihirup dengan sebuah Bong (sejenis pipa yang didalamnya berisi air). Air Bong tersebut berfungsi sebagai filter</span><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">karena asap tersaring pada waktu melewati air tersebut. Ada sebagian pemakai yang memilih membakar Sabu dengan pipa kaca karena takut efek jangka panjang yang mungkin ditimbulkan</span><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">SEJARAH NAPZA:</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Kurang lebih tahun 2000 SM di Samaria ditemukan sari bunga opion atau kemudian lebih dikenal dengan nama opium (candu papavor somniferitum). Bunga ini tumbuh subur di daerah dataran tinggi di atas ketinggian 500 meter di atas permukaan laut.</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Tahun 1806 seorang dokter dari Westphalia bernama Friedrich Wilhelim menemukan modifikasi candu yang dicampur amoniak yang dikenal dengan nama Morphin (diambil dari nama dewa mimpi Yunani yang bernama Morphius). Tahun 1856 waktu pecah perang saudara di Amerika Serikat, Morphin ini dipergunakan untuk penghilang rasa sakit akibat luka-luka</span><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">perang.</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Tahun 1874 seorang ahli kimia bernama Alder Wright dari London merebus cairan morphin dengan asam anhidrat (cairan asam yang ada pada sejenis jamur). Campuran ini membawa efek ketika diuji coba kepada anjing. Anjing tersebut memberikan reaksi yaitu: tiarap, ketakutan, mengantuk, dan muntah-muntah. Tahun 1898 pabrik obat "Bayer" memproduksi obat</span><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">tersebut dengan nama Heroin, sebagai obat resmi penghilang sakit.</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Saat ini, terdapat berbagai jenis obat yang serupa dengan morphin dan heroin, seperti kokain (ery throxylor coca) berasal dari tumbuhan coca yang tumbuh di Peru dan Bolivia. Biasanya digunakan untuk penyembuhan Asma dan TBC.</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Kemajuan teknologi memungkinkan candu tersebut dijual dalam bentuk obat-obatan setelah diberi campuran-campuran khusus dan jenisnyapun bertambah banyak seperti ekstasi dan putaw.</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">EFEK NAPZA:</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Berdasarkan efeknya kita mengenal Obat-obatan yang memberikan efek:</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Depresant (Penenang)</span><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Yaitu obat yang mengendorkan atau mengurangi aktivitas atau kegiatan susunan syaraf, termasuk respon dari dan menuju otak.</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Dalam dosis yang kecil, dapat memebuat orang menjadi lebih santai dan tenang.</span><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Dalam dosis yang lebih besar obat-obatan ini bisa menyebabkan tidak sadar, muntah, dan kematian. Depressant mempengaruhi kosentrasi dan koordinasi, memperlambat kemampuan respon terhadap situasi yang tiba-tiba.</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Obat-obat depressant seperti alkohol, heroin, morphin, opium, methadone, barbiturat, dan zat-zat yang dihirup seperti lem, cairan pembersih, dan sebagainya.</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Stimulant (perangsang)</span><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Stimulant berkerja pada sususan syaraf pusat untuk memeprcepat pesan menuju dan dari otak. Stimulant memacu detak jantung, tekanan darah, dan suhu tubuh.</span><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Obat-obatan ini melepaskan gula lebih banyak ke pembuluh darah, menambah kewaspadaan dan mengurangi kelelahan serta rasa lapar. Dalam dosis besar dapat menyebabkan gelisah dan panik.</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Yang termasuk stimulant diantaranya amphetamine dan kokain. Nikotin dan Kafein juga termasuk stimulant yang ringan.</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Hallucinogen (Pengkhayalan dan Halusinasi/ilusi)</span><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Halusinogen mempengaruhi persepsi. Orang yang memakainya mungkin akan melihat atau mendengar sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Atau apa yang dilihatnya terganggu. Efek dari halusinogen ini sangat besar.</span><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Adalah tidak mungkin untuk memprediksi bagaimana mereka mempengaruhi</span><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">orang tertentu pada suatu waktu tertentu.</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">yang termasuk halusinogen diantaranya LSD, PCP, mescalin dan ganja.</span><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">AKIBAT PENGGUNAANNYA:</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">GANJA</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Gejala pemakaian:</span><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Jantung berdebar, euforia (rasa gembira tanpa sebab), halusinasi dan delusi, waktu berjalan sangat lambat, apatis (cuek terhadap diri dan lingkungan), nggak ada kemauan, mata merah, nafsu makan nambah, mulut kering, ketakutan berlebihan.</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Gejala putus Obat:</span><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Banyak berkeringat, gelisah, gemetaran, nggak ada selera makan, mual/muntah, diare terus menerus, enggak bisa tidur (insomnia), tingkah laku aneh, melamun, tertawa sendiri.</span><br /><br /><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Opiat (putaw, heroin, morfin)</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Gejala pemakaian:</span><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Pupil mata mengecil atau melebar akibat kekurangan oksigen (anoksia), gembira enggak ketulungan (euphoria) / sedih (edisforia), cuek, badan lemas, malas bergerak, mengantuk, ngomong cadel, enggak konsentrasi, enggak perhatian, lemot (lemah otak)</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Gejala Putus Obat:</span><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Keluar air mata, pupil mata membesar, keluar ingus, kelebihan keringat, diare, merinding, menguap terus-menerus, tekanan darah naik, jantung deg-degan, demam, panas-dingin, enggak bisa tidur, otot & tulang nyeri, sakit kepala, gelisah dan suka marah-marah.</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Amphetamine-Based Drugs</span><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">(Shabu, Ekstasi)</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Gejala pemakaian berlebihan (dalam waktu 1 jam setelah pemakaian) :</span><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">rasa gembira (euphoria), rasa harga diri meningkat, banyak bicara, kewaspadaan meningkat, denyut jantung cepat, pupil mata melebar, tekanan darah meningkat, berkeringat/rasa dingin, mual/muntah.</span><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Gejala pemakaian berlebihan (dalam waktu 24 jam) : dellirium/kesadaran berubah, perasaan dikejar-kejar, perasaan dibicarakan orang, agresif & timbul rasa bermusuhan, rasa gelisah,</span><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">tidak bisa diam.</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Gejala putus Obat:</span><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">depresi, rasa lelah berlebihan, ganguan tidur, mimpi bertambah.</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">KOKAIN</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Gejala pemakaian berlebihan:</span><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Denyut jantung meningkat, gelisah, euforia atau rasa gembira berlebihan, kewaspadaan meningkat, banyak bicara, pupil mata melebar, tekanan darah meningkat, berkeringat/rasa dingin, mual/muntah, kejang-kejang, cepat merasa, tersinggung, gangguan kejiwaan,</span><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">pendarahan otak, penyumbatan pembuluh darah, mata bergerak tak terkendali, distonia/kekacauan otot leher.</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Gejala putus Obat:</span><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Depresi berat, rasa lelah berlebihan, banyak tidur, mimpi bertambah, gugup, antsietas/gelisah, perasaan curiga</span><br /><br /><span style="color: rgb(192, 192, 192);">Sumber by: Bajor</span><br /></div>Methadone Indonesiahttp://www.blogger.com/profile/09561377639110626792noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-88235459837208648.post-6119311882059915762008-05-19T23:05:00.000-07:002008-06-10T13:28:27.519-07:00What is MMT??<div style="text-align: justify;"><span style="color: rgb(255, 255, 255);"><span style="color: rgb(204, 255, 255);"><span style="color: rgb(204, 255, 204);"><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Methadone termasuk dalam golongan opiad, walaupun demikian methadone tidak tidak seperti PUTAUW atau heroin. Methadone adalah opiad "sintetik" dibuat dari bahan kimia dalam laboratorium, dan harganya pun terjangkau dan murah. Diawal tahun 1960 methadone mulai diperkenalkan untuk membantu, sebagai bahan substitusi ( pengganti ), bagi mereka yang bermasalah dan ketergantungan pada heroin khususnya pecandu narkotika jarum suntik.</span></span></span></span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);"><span style="color: rgb(204, 255, 255);"><span style="color: rgb(204, 255, 204);"><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Karena merupakan formulasi kimia, Methadone dibuat dengan karakteristik tepat, hanya diperlukan satu dosis setiap harinya untuk 24 jam bahkan 36 jam sebelum SAKAUW. Sebab itu, treatment ( terapi ) pemberian Methadone dilakukan tiap hari oleh Klinik resmi yang memberikan layanan MMT dengan sertifikat Depkes / WHO.</span></span></span></span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);"><span style="color: rgb(204, 255, 255);"><span style="color: rgb(204, 255, 204);"><span style="color: rgb(255, 255, 255);">MMT adalah suatu proses yang memerlukan ketelitian, disiplin dan waktu yang relatif panjang untuk suatu rehabilitasi. Setelah tubuh pasien Methadone menjadi stabil dengan Methadone dosis tepat, bebas SAKAUW untuk 24 jam, maka secara perlahan-lahan, dan sistematis, dosis mulai diturunkan sampai terbebas sama sekali.</span></span></span></span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);"><span style="color: rgb(204, 255, 255);"><span style="color: rgb(204, 255, 204);"><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Apakah Methadone berbahaya?</span></span></span></span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);"><span style="color: rgb(204, 255, 255);"><span style="color: rgb(204, 255, 204);"><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Semua obat-obatan adalah berbahaya bila diberikan berlebihan tidak sesuai dengan dosis dan aturan pemakaian. Aspirin sekalipun dapat berakibat fatal bila diberikan secara tidak tepat kepada orang yang tidak tepat.</span></span></span></span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);"><span style="color: rgb(204, 255, 255);"><span style="color: rgb(204, 255, 204);"><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Bila diberikan sesuai preskripsi, sampai saat ini Methadone dinyatakan aman, walaupun MMT berlangsung untuk jangka panjang, beberapa bulan atau tahun. Namun tetap harus di ingat Methadone adalah Opiad, dan sangat berbahaya bila tidak diberikan dengan dosis dan orang yang tepat sesuai aturan yang ditentukan, dibawah kendali dan pengawasan ketat dari dokter dengan sertifikat Departemen Kesehatan RI/WHO</span></span></span></span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);"><span style="color: rgb(204, 255, 255);"><span style="color: rgb(204, 255, 204);"><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Sumber by: (J) Respect_</span></span></span></span><br /></div>Methadone Indonesiahttp://www.blogger.com/profile/09561377639110626792noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-88235459837208648.post-52480099366710050602008-05-17T00:07:00.000-07:002008-06-10T13:59:44.305-07:00Kenapa Dengan Methadone<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVLdEPkGWIWhJbkr51rP4A2eeQNXXzzD7acAmMe4C2yHR5Al9EP91LqPFEkobzz0_Y1Hb6n_8LWKv8a5ZiwrcZiGYtMXhZoVwgLj3v4oYUsQ4kz3mbv5w8RTNn9Kd1pU6VJuIoNA8TkmE/s1600-h/CRIM0055.JPG"><img style="cursor: pointer; width: 256px; height: 192px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVLdEPkGWIWhJbkr51rP4A2eeQNXXzzD7acAmMe4C2yHR5Al9EP91LqPFEkobzz0_Y1Hb6n_8LWKv8a5ZiwrcZiGYtMXhZoVwgLj3v4oYUsQ4kz3mbv5w8RTNn9Kd1pU6VJuIoNA8TkmE/s320/CRIM0055.JPG" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5210359977848161058" border="0" /></a><br /><span style="color: rgb(153, 204, 0);"><span style="color: rgb(204, 255, 204);"><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Banyak sekali permasalahan substitusi oral termasuk didalam nya</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Methadone yang nyata-nyata membinggungkan dan membuat gregetan, sering</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">kali kita bicara tentang Hak Pecandu yang ditindas, di stigma dan</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">sering di diskriminasi, tapi tanpa kita sadari kita sering melakukan</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">hal tersebut ke teman-teman pecandu, salah satu nya mempermasalahkan</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">si pengguna Methadone untuk bekerja di lembaga/yayasan yang padahal</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">bergerak pada Pengurangan Dampak Buruk " Harm Reduction" ..Harus</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">berhenti Methadone Dulu alasan nya, atau karena pengguna methadone</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">(bicara adiksi sih mudah tapi hidup dalam adiksi emang nya gampang??)</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Selain itu salah satunya tentang bisnis baru Methadone di indonesia</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">dan mitos di masyarakat tentang Methadone memperburuk aspek kehidupan,</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Methadone tidak lebih baik dari Putauw, Methadone adalah mabokan jenis</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">baru, Indonesia menjadi negara uji coba Methadone, Pembodohan gaya</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">baru melalui Methadone, dll ( cukup membuat saya lebih ingin mencari</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">tahu pastinya informasi yang akurat dan bukti apakah memang benar</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Methadone tidak ada guna nya!! )</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Sedikit saya ingin berbagi tentang Rumatan Methadone:</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Pendekatan Perawatan Pecandu Heroin</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">1. Detoksifikasi Program</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">2. Substitusi treatment program</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">3. Neltraxon treatment</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">4. TC</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">5. Self Help Group (NA)</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">6. Counseling</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">7. Hospital based rehabilitasi</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Prinsip Terapi rumatan Methadone</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">1. Pengguna Heroin punya hak untuk mendapatkan bimbingan dalam</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">mencapai qualitas hidup yang baik seperti hubungan sosial,psikologi</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">dan kestabilan emosional</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">2. Dalam rangka mencapai tujuan kualitas hidup ini, pengguna heroin</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">harus mempunyai akses perawatan sesuai dengan kebutuhan, gende, umue,</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">lokasi geografis maupun etnis.</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">3. Penyalahgunaan heroin merupakan masalah kesehatan umum yang</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">membutuhkan interbensi dan kerjasama masyarakat dan swasta.</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">4. Pelayanan dan perawatan untuk pecandu heroin harus mempermudah</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">sebanyak mungkin pecandu heroin yang membutuhkan akses terapi.</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">5. asient bebas untuk menerima maupun menolak setiap perawatan yang</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">ditawarkan kepadanya.</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Kerugian menggunakan Heroin</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">1. Kehilangan nyawa akibat OD dan penyakit akibat penggunaan heroin</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">2. Overdosis perawatan detoxsifikasi, konsekuensi dari penggunaan Napza.</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">4. Hilangnya kualitas hidup keluarga-pengguna heroin</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">5. sarana penularan penyakit menular seperti HIV dan hepatitis</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Menghindari kerusakan/kekacauan program methadone akibat perdagangan</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">gelap, tidak diresepkan:</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">1. Methadone harus tersedia sebagai salah satu pilihan terapi</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">substitusi illegal</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">2. petugas klinik harus terlatih dengan baik dalam menyediakan terapi</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">rumatan methadone</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">3. Diagnosa dan prosedur penilaian untuk methadone harus memiliki</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">standar yang jelas</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">4. Methadone sifatnya sukarela dan hanya individu yang dinilai layak</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">methadone berdasarkan persetujuan dokter boleh menerima terapi ini</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">5. Proses administrasi methadone harus selalu diawasi dengan ketat</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">6. Klinik methadone harus berada di tempat yang nyaman dan aman untuk</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">pasien, staff dan komunitas</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Team inti klinik methadone</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">1. Dokter sebagai pemberi resep</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">2. Perawat</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">3. Penakar dosis</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">4. konselor</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Tenaga pendukung klinik methadone</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">1. Petugas keamanan</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">2. janitor</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">3. relawan</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">4. pendidik sebaya</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Minimum standar dokumentasi yang harus dimiliki klinik</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">1. Kebijakan klinik dan prosedur untuk PTRM</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">2. Pendidik staff dan buku pamduan pelatihan PTRM</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">3. SOP Klinik</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">4. Memastikan kerahasiana informasi pasien</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">5. Jaringan rujukan pengobatan dan fasilitas perawatan termasuk</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">kesehatan mental</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">6. Sumber rujukan komunitas dan konseling</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Persyaratan lainnya</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">1. Tempat/sistim pembuangan yang baik</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">2. Tempat yang layak untuk konseling dokter, konseling methadone,</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">ruangan pertemuan, ruangan minum methadone, ruang tunggu pasien, ruang</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">pemulihan pasien.</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Efek samping Methadone</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">1. Ganguan tidur</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">2. Mual-mual dan muntah-muntah</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">3. Sembelit</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">4. Mulut kering</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">5. Keringan berlebihan</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">6. gatal-gatal dan garuk-garuk</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">7. Disfungsi ereksi/ impotent pada laki-laki</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">8. Menambah prosedur cairan dan berat badan</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Periode putus zat methadone</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">~Sama seperti heroin dengan lama masa putus zat 5 s/d 21 hari</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Tanda-tanda Keracunan methadone</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">1. Darah rendah</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">2. keringat dingin</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">3. pupil semakin mengecil</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">4. kematian akibat gagal dalam proses pernafasan</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">5. penyempitan saluran</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Interaksi methadone dengan napza jenis lain:</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Methadone digunakan dengan benzodiazepine dan obat penenang lainnya</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">(mix) dapat menyebabkan resiko OD dan dapat menyebabkan kematian.</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Membuat keputusan untuk meresepkan methadone berapa banyak dosisnya</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">tergantung pada</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">1. Perencanaan terapi rumatan methadone secara keseluruhan</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">masing-masing individu</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">2. juklak klinik</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">3. protokol lokal yang disetujui</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">4. pengalaman dokter dan tingkat pelatihan</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">5. diskusi dengan anggota lain yang berasal dari multi disiplin yang</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">berbeda</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">6. nasehat jika sangat dibutuhkan dari spesial terkait pengguna obat</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">dengan cara yang salah</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Goal Setting:</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Sebelum meresepkan methadone dokter harus merancang</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">1. perubahan apa yang ingin dilakukan pasien dalam pola penggunaan</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">narkotika</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">2. gaya hidup seperti apa yang ingin diubah oleh pasien</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">3. Bagaimana peresepan methadone membantu pasien meraih</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">harapan-harapan ini</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Poin-poin perubahan yang harus di buat dan disetujui serta</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">direalisasikan yang akan dicapai dalam 4-12 minggu ketika memulai</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">methadone sebagai contoh diantaranya:</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">1. Mulai mengatasi masalah-masalah utama seperti hubungan pergaulan,</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">keuangan, tempat tinggal, hukum, dll</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">2. Menurangi menggunakan napza illegal</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">3. review penggunaan alkohol</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">4. mengurangi frekuensi menyuntik</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">5. datang mengambil methadone tepat waktu</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">syarat memperoleh methadone</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">1. umur > 18 tahun</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">2. pernah direhab selama 2 tahun</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">3. perilaku kriminal akibat penggunaan heroin dan mempengaruhi aspek</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">kehidupan</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Pasien yang tidak boleh menerima methadone</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">1. dengan fungsi hati buruk/ masalah hati/ gangguan hati</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">2. bukan pengguna heroin</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">3. dibawah 18 tahun</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">4. alergi terhadap kandungan methadone</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">5. pasien dengan gangguan pernafasan, asma, kecanduan alkohol, gegar otak</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Hak dan kewajiban pasien</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">1. bebas bertanya dan mendapatkan informasi yang baik, cukup dan benar</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">dan menandatangani persetujuan perjanjian untuk terapi.</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">2. pasien harus diberikan informasi dari segala aspek</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">3. informasi tertulis/cetak harus tersedia untuk dibawa pulang</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">4. aturan klinik harus terpampang/terlihat oleh setiap klien yang</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">mengakses</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">5. harus ada prosedur yang menjamin keberhasilan pribadi klien/pasien</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">6. harus ada mekanisme formal secara hukum antara klinik dengan pihak</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">bertanggung jawab terhadap terapi rumatan methadone pasien dan pasien</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">memiliki hak diinformasikan mengenai prosedur ini ( untuk memilih</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">pendamping/penanggung jawab methadone</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Informasi tertulis yang harus disediakan oleh klinik methadone</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">1. Fakta sebenarnya mengenai methadone (kualitas kecanduan, efek</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">samping, interaksi dengan obat lainnya )</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">2. Pilihan perawatan lainnya ( detoxsifikasi, rehabilitasi, dll)</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">3. Kebijakan program dan harapan program</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">4. konsekuensi melanggar peraturan</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">5. rekomendasi masa terapi rumatan methadone</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">6. efek samping dan resiko menggunakan methadone</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">7. resiko menggunakan napza lainnya</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">8. kerahasiaan catatan klien</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">9. resiko/larangan mengoprasikan kendaraan selama menggunakan methadone</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">10. ketersediaan informasi lanjutan terkait terapi rumatan methadone (</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">detox, penurunan dosis, dll )</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Dan sepertinya kita harus berkumpul dan mengadakan diskusi publik agar</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">fungsi methadone benar-benar nyata dan bermanfaat, karena mereka yang</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">kini sudah menggunakan methadone bukan objek uji coba dan bukan sebuah</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">angka-angka yang menguntungkan pihak tertentu saja, terlebih maksud</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">mereka yang menggunakan methadone bertujuan untuk mengembalikan</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">aspek-aspek kehidupan mereka yang sempat hancur berantakan,sosial,</span><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">ekonomi, psikologi, religi termasuk kesehatan nya!</span><br /><br /><span style="color: rgb(255, 255, 255);">Sumberby: (J) Respect</span><br /></span></span>Methadone Indonesiahttp://www.blogger.com/profile/09561377639110626792noreply@blogger.com0