Mana yang harus didahulukan, mana yang harus dimenangkan atau dibenarkan ?? Mana yang kita pilih ??? Semakin banyak orang yang terjebak dalam dilematis persoalan hidup yaitu antara Cinta, Persahabatan, Hutang Budi dan Idealisme yang mereka percayai. Dimana setiap pilihan yang dipilih adalah kenyataan yang harus dihadapi dengan konsekwensi masing-masing pilihannya. Apakah kita yakin dengan pilihan yang kita pilih atau kita terjebak dan terkondisikan dengan situasi pilihan tersebut.
Yang namanya cinta, pertemanan, budi pekerti dan prinsip hidup adalah suatu nilai hidup yang baik. Ada kalanya semuanya bisa dijalankan dengan seiring sejalan dan bergandengan, tetapi ada juga saatnya dimana kita hanya dihadapkan pada satu pilihan saja atau malahan nilai-nilai tersebut terjual dan hilang begitu saja tanpa makna. Ketika orang membicarakan konsep nilai- nilai percintaan maka akan terkuak suatu rasa memiliki didalamnya, begitu juga rasa memiliki
didalam nilai persahabatan, budi pekerti dan Idealisme bisa menjadi berlebihan dan berbalik menghajar nilai-nilai kebaikan yang tertanam sebelumnya. Keterkaitan yang membingungkan ini layaknya suatu pintu lingkaran setan yang menjebak telah dibuka. Siapapun yang masuk
seperti tak punya kuasa untuk keluar dari lingkaran tersebut.. menimbulkan banyak perasaan dilematis yang menyesatkan…tak tahu lagi mana kebenaran yang hakiki, karena semuanya sudah gelap, tak ada lagi kejujuran yang menyinari. Saat ini, dimana komunitas ini telah tumbuh
besar, semakin besar pulalah angin yang menerpanya…mulai tergoyahkan…mulai kehilangan arah, dimana akar rumput – akar rumput yang dahulu saling menguatkan dan memberi air kehidupan atas komunitas tercinta ini telah tercerai berai dan mulai saling mengoyak.
Apakah tidak ada lagi akar jati yang membagi air nya disaat kemarau, sampai-sampai akar rumput harus saling berebut nafas..tidak kah terbersit di hati dan pemikiran mu untuk mulai menentukan pilihan –pilihan mu, menguatkan hatimu atas semua yang pernah kau percayai dan
kau junjung tinggi di hari yang silam? Apakah janji setia yang pernah kau ucapkan atas nama komunitas ini hanyalah sekedar janji bui atau janji penjara yang terlupakan begitu saja seiring dengan datangnya kompromi hidup yang ada didepan mata. Saat nya untuk menentukan sikap
prinsip kebenaran di dalam hatimu yang kan mengiringi jejak langkahmu di hari esok kelak. Jawaban tulus hatimu jualah yang akan menentukan kemanakah kita akan melangkah ke depan… Ironi demi ironi kian hari kian tertuai disini. Banyaknya pengekangan – pengekangan atas dasar
cinta, persahabatan, budi dan idealisme makin lama makin teeerr-jadikan suatu senjata ampuh yang meluluh lantakan semua cita rasa kejujuran yang tertanam jauh di lubuk hati komunitas ini. Lama dan kian lama pula Teracuni dan terhimpit oleh ketidak berdayaan dan ketidak mampuan untuk menjadi diri sendiri.
Mental budak yang selama ini mengekang nenek moyang ternyata benar-benar suatu urutan darah yang tidak salah. Mental jalanan dan mental mandiri yang selama ini dibangun, harus runtuh hanya dikarenakan sebuah nilai keagungan diri pribadi. Dasar kejujuran dan
kebenaran tidak lagi memasung setiap individu di komunitas ini…tidak lagi! Rasa itu telah membaur, menyatu menjadi suatu kehidupan yang sejati dalam setiap sendi – sendi komunitas ini. Kepalsuan, kebohongan, khianat dan ketidak jujuran lainnya seperti menjadi suatu
hal yang dihalalkan dalam komunitas. Bila saja…bila saja kejujuran hatimu menjadi setiap dasar gerakmu , menyatu dengan nafas dan ucapanmu dalam detak jantung komunitas ini, maka selamanya kita akan menang. Tak ada kepalsuan yang menodong hati nuranimu, tak ada
kebohongan dalam jabat tangan dan senyummu…bila tak ada khianat dalam setiap janjimu , maka semuanya akan kita menangkan. Cinta, persahabatan, budi dan idealis….semuanya kan menjadi milik kita, selamanya dalam dekapan hangat komunitas ini.
Sumber by: (J) Respect